Kelakar kita
sifat gelak lupa
ego 'pun pengaruh luka
Keseharian
berbilang sua, tindak cakap 'pun tulisan
terlewat silap hati
Kembara waktu, setahun berlalu
atau 'pun nan terdahulu
begitu saja dosa tercipta
Kelak masa mempertanyakan
dihisab tuhan
kita tiada berkata, dosa dosa sesama bersuara
Kini, dihari mulia
semasa waktu kita bicara, saya rendahkan hati
memohon maaf pada sesama
Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin
31 Agu 2011
25 Agu 2011
Kiriman buku dari Bandung
.. ... ....
Walaupun senang membaca tapi saya gag pernah punya budget khusus untuk membeli buku dan salah satu alasannya yaitu
Beruntungnya saya kemarin, termasuk salah satu yang terpilih untuk mendapat kiriman buku dari sahabat yang mengadakan kontes (Mencintai Tanpa Melukai) di blognya, yaitu Mbak Diana (Wind flowers)
Ini adalah buku yang sudah lama saya ingin baca, karena dengar dengar buku ini bagus dan inspiratip dan sekarang buku itu sudah ada digenggaman saya.
Senang rasanya bisa membaca buku 5 CM ini, karena ceritanya yang bagus dan menggugah semangat.
Banyak hikmah yang bisa dipetik setelah membaca buku ini dan cerita perjalanan di Gunung Semeru nya mengingatkan saya pada perjalanan ke sana bersama kawan pada tahun 2000 lalu.
*Tiba tiba jadi kangen Semeru*
Terimakasih banyak atas kiriman bukunya Mbak.
Teriring salam, semoga Mbak Diana sehat selalu dan banyak rejekinya.
18 Agu 2011
J a r a k
Jarak.. .
seharusnya membuat kita bahagia
karena terjauh dari dosa
Bukan membuat kita sedih
karena keinginan untuk bersama
Jarak.. .
seharusnya melatih rasa kita untuk saling setia
saling percaya
Bukan menjadi beban
dari perasaan takut akan kehilangan
Jarak.. .
seharusnya membuat kita bersyukur
Karena kebanyakan dari cinta itu menjebak
kedalam jalinan dosa yang meng_atas namakan cinta
Gambar dari Google
Puisi kiriman kawan (Arif Wahyudi/Komenk)
16 Agu 2011
Amarah nan sepi
Dinding tua berdebu
semakin rapuh kian menakutkan
.. ... ....
Pada hari belenggu menuai hisabnya
nanar berpasang mata
larut disetiap harap, disetiap tanya
Sia memanggil, jenuh dalam do'a
gema menjawab dihela nafas
Prasangka menyeruak banal
tiap sisi hati, diri. .
Aku marah
menatap sahaja ujung cakrawala
Tak berkejap kata
Dibatas senja riak mata memandang
Tak berkejap kata
Dibatas senja riak mata memandang
.... .. ... ....
Amarah nan sepi
Aku takut, disudut dinding tua sepi
Miss U Brother.. .
6 Agu 2011
Mencintai tanpa melukai
Dapatkah kau mencintai tanpa melukai?
Menghilangkan sejenak cinta diri yang kian lama membuatmu sekarat!
Dapatkah kau mencintai tanpa melukai?
Saat kau dapati dirimu dicintai oleh keping hati sederhana yang tak pernah lelah berdoa untukmu
Dapatkah kau mencintai tanpa melukai?
Melupakan sejenak asal usul dirimu
Sebab, cinta adalah saat angin menggoda dedaun dan bebungaan; saat ia menerpa wajahmu dengan kelembutan
Ia tak kan pernah banyak kata dalam kehadirannya
Di mana pun, kapan pun, dan bagaimana pun caranya ia kan menyentuhmu serupa cahaya; tak terlihat namun terekam indera lainnya
Mengatupkan awan saat panas menyengat menjelangmu
Memberikan pakaian saat kau kedinginan
Memberikan makanan minuman saat kau lapar haus
Memberikan sandaran saat kau terkulai
Memberikan analogi khusus saat kau bingung tak mengerti tentang sebuah ilmu
Membuatmu tersenyum bahkan terbahak saat kau sedih
Membiarkan dirimu hidup menjadi seutuhnya dirimu; apa adanya dalam lingkar lengannya
Sanggupkah kau mengakuinya?
Jika ya...
Maka sekali lagi aku bertanya :
Dapatkah kau mencintai tanpa melukai?
Dapatkah kau mencintai tanpa melukai ?
Menurut saya, pada dasarnya cinta adalah saling keterkaitan diri dan jiwa pada sesuatu diluar dirinya sendiri, dimana dalam hal itu ada kebutuhan dan keinginan juga harapan yang mesti terpenuhi.
Pada banyak keadaan yang terjadi, cinta (kepada apapun) pasti menuntut pemenuhannya dan adakalanya dalam hidup kebutuhan juga keinginan itu tak dapat terpenuhi dan itu mungkin bisa saja menimbulkan luka.
Maka sulit bagi saya mengatakan bila dapat mencintai tanpa melukai, entah sengaja atau tidak.
Karena luka adalah bagian hidup yang mesti kita terima, suka atau tidak suka tanpa kita bisa menolak atau menunda datangnya hal itu.
Cuma ada yang mesti ditegaskan disini.
Luka itu datang untuk menguatkan kita dari waktu ke waktu, ada proses pembelajaran dari situ agar kita lebih peka dan lebih bisa menyiasati keadaan hidup agar luka itu tak datang lagi dan bilamana ia datang kita bisa mengahadapinya tanpa perlu meratap dan terlalu bersedih.
Tulisan ini ikut sertakan dalam give away Mencintai Tanpa Melukai, di blognya Mbak Diana.
5 Agu 2011
hujan ini pilu
Aku menatap pilu hujan sore ini
pada temaram yang tak sepi dibaris jalan sepulang kerja
Rinainya menggores pedih, saat banyak tetes tercurah
basah menyisakan tanya,
dalam hati.. . Ini hujan milik siapa ?
Kisah terjadi sendiri, begitu saja aku melihatnya
pada halte peneduh jalan
Image from google
Berbaris cemas menunggu reda
terpapar sinar merkuri tangis bayi melambat sepi
letih termakan dingin
gerobak yang basah tak menyisakan tempat
Berbalut ringkih sebelah lengan
cemas mata tak rela, nanti malam tidur dimana ?
Lalu bis kota dan deru lain memacu resah tiada lelah
seolah mengejek berserapah
membawa berpasang pasang mata pada tujuannya
Langganan:
Postingan (Atom)