22 Sep 2011

Sampan kekhawatiran _1


 Berdiri, berpegangan pintu besi baja
bagaikan mimpi

 Mimpi yang tak bisa diingkari
kayuhi sampan kekhawatiran.. .
















 Butakan mata
melihat amarah kebaikan.. .

 Tulikan telinga
mendengar amarah amarah kebaikan

      


                                                                                                                              Puisi titipan kiriman kawan 'dari dalam'



18 Sep 2011

(Berkalang waktu) Tujuh puluh lima purnama


Alunan petikan gitar menemani kegelisahan.. .
Perjalanan masih panjang

Pasrah akan 'pa yang  dicintainya

hilang atau tidak , .

Mengaku bersalah, ikhlas dapat ganjaran setimpal

Sahabat senasib berbagi cerita 'pun rasa
bagaikan keluarga 








Pagi datang, mata pun lelah 

h e n i n g  , .


terbayang buah hati, rasa ingin menimang
pilu tak dapat menimang

Terlelap tak sadarkan, 
tak tau mimpi apa yang 'kan menepi 

Berharap perjalanan panjang ini berhikmah
penuh dengan hikmah.. .



Puisi (titipan) kiriman kawan 'dari dalam'

16 Sep 2011

Hujan

.. ... ....

Selalu membawa ingatan-ingatan kecil tentang sesuatu




Image from google



_ Dan seringkali ada kerinduan di balik semua rintiknya.. .
 


Thank's God .. ... ....
Hujan yang indah telah Kau turunkan dipenghujung senja ini

11 Sep 2011

Nyamuk songong, KTP mati dan tentang kawan

 
Nyamuk disini songong banget, dua ekor nemplok dijidat gw dan sebagian kawannya asik berputar putar ditelinga dengan suara bising mendengung yang super duper ga ramahnya buat pendengaran gw.
Mereka sukses mengganggu acara tidur gw yang memang kurang nyaman karena kebisingan lain yang juga tercipta dari ruang sebelah depan tempat anak anak ngenet.
Sungguh rasanya guemees dan nyebelin banget . Karena kalau keberisikan anak anak yang ngenet diruang depan masih bisa sedikit gw atasi dengan menyetel radio dikamar pada volume yang lumayan keras, tapi kalo untuk  nyamuk nyamuk itu gw lupa nyiapin obat lotionnya. Sementara kipas angin kecil yang gw andalkan untuk menghalau nyamuk dan panas sepertinya malas berputar karena debu yang sudah menggerogoti baling baling dan rumah dinamonya. Maka jadilah gw tidur sore tadi dengan keadaan tidak mengenakan.
Sumpah ...!!
Enek banget gw sama situasi kek gitu, rasanya mau gw toyor aja jidatnya tuh nyamuk satu satu,  cuma gw bingung mana jidat mana matanya. Coz kasian juga kalo gw salah toyor ntar kena mata, dia buta lagi nyamuknya. 
Ini tidur memang jadi masalah serius buat gw, sudah beberapa lama gw ngerasain kurang tidur akibat banyak nya acara dalam mengumpulkan rupiah, yang tetap saja susah terkumpul. 
Sungguh (lagi) ada kejadian dihari ini yang bikin keki dan dongkol hati juga bikin ga enak dibody karena kurang tidur, berawal dari pagi tadi, gw yang udah janjian sama kawan kawan buat ngebesuk kawan yang sedang menjalani kemalangan nasibnya didalam LP, terbangun setelah beberapa kali bunyi telepon pada jam sembilan, dari tidur yang ga diniatkan pada jam tujuh pagi. Dengan posisi masih mengantuk dan agak pusing juga ga mandi gw kerumah kawan dan ternyata disana gw masih harus menunggu kawan lagi (kiranya bukan cm gw aja yang hobi ngaret) 
Setelah acara tunggu menunggu selesai kami berenam berangkat menuju lokasi di daerah Cipinang Jak Tim pada jam sembilan lewat tiga puluh dan sampai disana jam sebelas kurang. Sesampai disana kami yang mau mengambil nomor antrian mengurungkan niat, karena kalau ambil sekarang maka kemungkinan kami masuk dan bertemu kawan hanya sebentar, mungkin ga sampai sejam. Kesimpulan itu diambil karena sudah banyaknya antrian sementara jam besuk tutup jam dua belas dan buka lagi jam satu sampai jam tiga lewat tiga puluh.
Maka jadilah kami menunggu jam satu dan kemudian mengantri mengambil nomer masuk, ternyata begitu meja tempat mengambil nomer antrian telah diisi petugas yang tadi beristirahat  antriannya udah kek ngantri tiket mudik aja, mungkin karena masih suasana lebaran juga karena hari saptu kemarin ga ada hari besuk (ga tau kenapa) Jadi banyak orang yang ingin bertemu dan melepas kangen bersama sanak kerabatnya walau hanya sesaat.
Ya. . Pertemuan yang hanya sesaat, terbatas jam besuk yang diijinkan dibalik proses hukuman yang memisahkan mereka yang masih ribuan jam lagi dijalani. Tentunya waktu itu teramat pendek untuk dinikmati bersama sanak kerabat.
Seorang kawan akhirnya selesai juga dengan berpeluh peluh mendapatkan nomer antrian dan selanjutnya  tugas seorang kawan lain untuk mengantri mendaptarkan nomer antrian  dan mengisi semacam formulir dimeja sebelah. Dengan membawa lima lembar KTP dan sebuah SIM tibalah saat penyerahan identitas identitas tersebut. Malang tak dapat ditolak KTP gw yang udah habis masa berlakunya ga mendapatkan ijin sebagai identitas yang bisa dipakai dan tentu saja gw ga boleh masuk.
Meradang tentu aja, gw mencoba membujuk dan berargumentasi tapi tetap aja ga mendapatkan ijin untuk masuk.
Biiiuuuuhh ....!!!
Udah nunggu lama lama tapi ga boeh masuk, sementara kawan kawan yang lain masuk untuk bertemu kawan didalam, gw dengan mangkelnya cuma bisa misuh misuh sendirian diluar.
Ada sekitar satu setengah jam menunggu diluar akhirnya mereka selesai juga dengan batas kunjungan besuknya dan satu persatu menampakan batang hidungnya sambil cengar cengir ngeliatin gw yang lagi udah ga asik maenin Hp.
Banyak pertanyaan terlontar dari mulut gw tentang kawan yang didalam, tapi ada satu jawaban dari mereka tentang keadaan dia didalam yang bikin gw tercengang dan takjup. Kiranya kawan didalam telah ada perubahan pada hubungannya dengan sang pencipta, itu bukan hanya terlihat dari pakaian dan apa yang dibicarakannya tapi juga terlihat dari raut wajah yang lebih bersih dan lebih teduh bercahaya juga pandangan kedepan yang lebih optimis. Walaupun kadang tersirat duka diwajahnya mengingat tujuh puluh dua purnama waktu yang mesti dijalaninya didalam sana.
Senang rasanya mendengar berita itu.
Kiranya Kau sudah berikan hikmah itu ya Allah, hikmah yang meresapi hari harinya didalam sana. Maha suci Engkau ya Allah, semoga Kau selau membimbingnya dan menganugerahi yang terbaik buatnya
Terbersit khusu dihati, doa untukmu kawan, tetaplah istiqomah dijalan Nya.
Walaupun kita tau, kita biasanya dekat sama tuhan kalo kita lagi susah dan tertimpa kemalangan aja, tetapi tetap saja pengharapan ampunan akan dosa dosa kita panjang kepada Nya, Karena kita yakin Dia adalah maha pengampun dan mau mengampuni dosa dosa kita, Seperti yang pernah kita dengar dulu disuara yang tertiup angin dari masjid depan pada saat kita masih suka tergelak dalam asap putih dan regukan air api dalam banyolan banyolan konyol kita tentang Nya terhadap keyakinan itu.
Semoga Dia ga lagi marah sama kita dan mau memberikan hidayah Nya buat kita semua. Karena kita yakin Ia mendengar dan mau mengabulkan doa doa kita, toh semua ujian ini juga diberikan oleh Nya.
Doakan gw juga kawan agar bisa lebih baik dan terhindar dari polisi jerat bahan yang sudah membawamu kedalam sana, karena kita sama sama tau betapa mahalnya biaya didalam sana dan juga kita sama sama tau bahwa didalam sana tidak menjanjikan dan membuat perubahan apa apa kecuali kemauan kita sendiri untuk berubah menjadi lebih baik.

Sungguh. . Gw merasa masih begitu dekat dengan sosokmu kawan, walaupun jauh dimata.
Kawan. .  Kini saatnya gw melanjutkan tidur yang terpotong, semoga aja ga ada nyamuk nyamuk songong yang mengganggu dan gw bisa mimpi bareng sedang memandang sahaja senja dipantai Sawarna. Membahagiakan diri kita bersama, saat berbaris duduk dipasir bersama kawan yang lain menikmati bias jingga yang meronai hati kita dalam indahnya persahabatan, seperti dulu kita pernah merasakannya.

Miss U Bot**, Baik baik disana ya.

Keknya ni cerita panjang banget dan ngalor ngidul ga karuan. Ya, beginilah keadaannya, gw yang ga biasa nulis ngetik cerita, jadi apa aja rasanya mau diceritain.