Sua kita.. .
Menatapmu lagi,
ada sebentuk senyum kudapati pada wajah terbungkus kerudung hitam
manis dan hangat seperti teh buatanmu
sungguh aku sangat menyukainya
Mendengar cakapmu disudut ruang depan rumah
perlahan endapkan lelahku
Semilir harum melati yang dulu kita tanam dihalaman turut meronai sua kita sore ini
namun tak bisa aku berbahasa menikmati semua pesona itu
Entah mengapa...
mungkin karena tak cukup kata aku mengungkapkan
dan kuharap tak lekang semerbak wangi hati kita
pada jarak dan waktu yang terentang
Karena yang aku rasa, kumencintaimu seperti mencintai hidup