9 Des 2011

Sesekali.. .

Sesekali berkunjunglah kehatiku, 
agar kau tau. . 
disana, masih tersimpan rindu
dan beberapa gurat biru yang mengiris kalbu

 Sesekali bukalah lembaran lama pada surat yang terkirim
maknai rima yang pernah kutulis pada sajak sajak penghujung malam

Karena itu rasaku.. .
saat menggunung pesona elokmu, yang kerap jedakan lelapku





Tengoklah sebentar..  .

Agar kau tau. . Jejakmu tidak samar, ia membekas erat dipalung hati
tempat dimana semua rasa bersemayam dalam lukisan hari


Pada suatu ketika.
 Dihari yang biasa kita nikmati, sesekali kau singgah

Kurasa tiada mengapa. .

43 komentar:

dhenok habibie mengatakan...

sayang di blogspot kagak ada tombol like nya om.. padahal dhe cuma pengen bilang, sukaaaaaaaaaaaaaa banget ma puisinya.. ngena banget buat dhe.. :)

choirunnangim mengatakan...

Dan akupun singgah ditulisan yang penuh inta dan pengharapan terbuka akan sebuah cinta masa lalu..

hebattt.

Ninda mengatakan...

pasti ada jejaknya mas...
namanya juga rindu
dan itupun pasti juga dalam

RZ Hakim mengatakan...

Komentar saya sama kayak komennya Dhenok, hehehe.. Siiip, jempol.

Iqoh mengatakan...

Ikutan cap jempol...like this... ;)

izin mengcopy ya...

Salam kenal :)

Wahyu Eko Prasetyo mengatakan...

Puisi yang menggugah.


Nikmat bacanya.;;))

ESSIP mengatakan...

hanya cuma bisa komen "sampean kok bisa ya bikin puisi macam gini bang Mood?"

Lidya Fitrian mengatakan...

saya cuma bisa bilang LIKE, gak bisa buat puisi

Phuji Astuty Lipi mengatakan...

wuihh mbak...sukaaaaaaaaaaa sangad aku...
salam ukhuwah..salam kenal.//

Mood mengatakan...

@ Dhenok: Sukanya biasa aj kale Dheeeeeeeeeee :P
Thank's kalo menyukai puisi saya.
@ Choirunnangim: Thanks juga sudah singgah disini.
@ Ninda: Tau aj kalo saya sedang rindu. He he.. .
@ Mas Bro: Thanks jempolnya Mas.
@ Iqoh: Silahkan dicopy, thanks ya sudah singgah di Jejak lalu.
Salam kenal kembali.
@ Wahyu: Senikmat nyeruput kopi saat hujan dan dingin mendera ya. He he.. .
@ Lozz Akbar: Tampaknya cuaca dan suasana hati sedang mendukung Mas.
@ Mbak Lidya: Thanks sudah menyukai puisi ini.
@ Phuji Astuty Lipi: Thanks sdh menyukai puisi ini, tapi saya bukan "mbak" loh. .

Anonim mengatakan...

Wuihhh...menyentuh skali puisinya... :)

amaq aziz mengatakan...

walau belum bisa menafsirkan artinya, waya penyuka puisi kok mas. masih belajar menikmati kata2 sarat makna itu

Enny Law mengatakan...

ahh berpura2 tidak mengerti saja..

Asop mengatakan...

Sayapun ingin rasa mengatakan ini pada seorang wanita... Tapi apa daya, jarak kami terpaut jauh.. >.<"

bunda Lily mengatakan...

suka banget sama puisinya Mood yang ini .........


sesekali tengoklah hatiku ...
pasti ada rindu yang tak berujung pada dirimu ....
( sibunda sok2an ikut berpuisi)
hahahhaa......
salam

Anonim mengatakan...

puisinya keren :)

Farixsantips mengatakan...

masuk kesini di sambut puisi yang sangat indah dan menyejukan hati ini :)

catatan kecilku mengatakan...

Ada yg masih tersimpan di hati ya, soal rasa dan rindu... :)

Anonim mengatakan...

Bagus banget gan puisinya..
Salam kenal ya.. :)

Farixsantips mengatakan...

buat yang lagi galau baca ini seru nih :D mantap! sesekali

Ely Meyer mengatakan...

memang lain ya kalau yg pinter nulis puisi mengungkapkan keinginannya .. jadi indah sekali :)

membayangkan yg dibikinin puisi ini kalau sempat membaca ... pasti klepek klepek dah :D

Ceritaeka mengatakan...

Terus nanti kalau disinggahi jadi CLBK gimana? :D

Irma Senja mengatakan...

aku singgah, dan... tulisanmu menyentuh dalam :)

selamat malam sahabat...^^

Unknown mengatakan...

setuju dg koment lozz akbar. kok bisa puisinya seindah ini? hehee

yustha tt mengatakan...

sy singgah Bang... :)
dan sy menemukan sekotak rindu..
ah, tapi sudah ada alamat pengirimannya.... Humm....

Munir ardi mengatakan...

saya malah mikir kok bisa ada blogger cowok bisa bikin masterpiece, karya agung seperti ini, bang bikin bunga rampai kumpulan puisi abang , maka saya akan dengan senang sekali memburunya ke toko buku

Arjuna mengatakan...

saya ciri dan gaya bahasa yang kamu pakai sobat,

nice poem, seperti membaca sajakSajak tua yg begitu indah, :)

salam, :)

O ya, saya follow yahh. Ty

attayaya-lingga mengatakan...

yyup
kalo ga berkunjung ke hati, maka ga akan tau rasanya

Senja Di Batas Cakrawala mengatakan...

puisimu mengingatkan ku pada someone special .

Nice poem sob :)

Anonim mengatakan...

Ada siapa dibalik puisimu yang ini bang?hehehe
jadi penasaran nih,hihiih
bang itu gambar aseli bikinan abang yah?

Ocky Fajzar mengatakan...

nyentuh banget loh ini tulisannya ;') hihihi

DenBaGas mengatakan...

Salam

Kunjungan perdana.
Salam kenal

Saya koq jadi ikutan ngerasa ya baca puisi ini mas.. Salut!

Boleh ngga berbagi kata.. :)

bintangair mengatakan...

kata-katanya bagus banget...
asli suka bacanya...
sederhana

ToPu mengatakan...

Jejaknya sesamar gambarnya... hehehehe...

attayaya-lingga mengatakan...

kembali berkunjung ke blog ini hehehehehe

dhenok habibie mengatakan...

puisi barunya mana om??

bintangair mengatakan...

berkunjung lagi.
membaca ulang lagi
puisi ini lagi
tetep menyentuh sekali lagi

ESSIP mengatakan...

masih belum ada kopi hangat yang fresh di sini ya bang Mood?

Ummi Ubay mengatakan...

hikssss
baca puisi ini chika jadi mewe >.<
kondisinya persis sama dengan kondisi hati chika saat ini huaa :((


maaf ya chika baru berkunjung hihiii *jadi malu

bintangair mengatakan...

share puisi lagi dunk pak ...

dhenok habibie mengatakan...

om mood kemana yaaa??

ESSIP mengatakan...

Hahaha ini sudah kali ketiga saya komen di artikel ini bang Mood.. mana bonus payungnya?

Unknown mengatakan...

Saat rindu datang. Semua akan hadir bayang masa lalu.