25 Mei 2011

Mata genit orang tua berjenggot dibotol kolesom

Orang tua berjenggot dibotol kolesom tukang jamu mulai pasang mata genit, seperti biasa, tatapannya tawarkan lebih dari sekedar pelepas dahaga atau sekedar pengoplos jamu.
Jenggotnya terlihat makin asri saja, seperti begawan bijak yang kenyang pengalaman hidup pada zaman raja raja dulu.




Sementara disudut warung para pencekik lehernya, mulai riuh dalam cakap, tergelak dan terbahak, disudut lain suara gitar mengiringi mulut mulut sengir berdendang, bergoyang.

"Ini malam milik kita kawan" Orang tua berjenggot itu berkata bijak.
"ketimbang menimbang resah hari. lanjutkan gelakmu, lantangkan denting gitar itu karena nada dan teriakan yang keras adalah pembebasan buat kita, toh malam tak akan marah pada keadaan ini, ia tak pernah peduli saat waktunya teraniaya. Sebab besok ia akan ada lagi meniti hidup seperti kita para pelaku hari".

Aku yang akrab dengan orang tua berjenggot itu, menimbang, mencoba menahan ajakannya, sementara kemeriahan gelak dan alunan gitar itu semakin menjadi. Rupanya petuah orang tua berjenggot itu sudah merasuki otak para pencekik lehernya.

Ingin rasanya turut serta dalam pembebasan hari itu, apalagi melihat mata genitnya semakin menggoda juga ekspresi dan tingkah para pencekik lehernya yang semakin menjadi kala menghabiskan malam.

Tapi kuurungkan keinginan itu, karena bayang tubuh polos serta gelinjang istri manis yang menunggu dirumah lebih menarik dahagaku.
Tak sabar menanti pergumulan yang biasa kami lakukan, dengan badan yang sudah terisi obat kuat oplosan ku akan temani dan nikmati lenguhan panjang juga menjilati bulir keringat pada lekuk tubuhnya sampai pagi,

.. ... ....

Selamat tinggal orang tua berjenggot yang bermata genit, mungkin nanti aku akan mencumbumu lebih liat dan meludah serapah dijidatmu yang semakin melebar itu, melebihi para pencekik lehermu malam ini.
Seperti kala itu, saat istriku kabur dengan selingkuhan yang lebih bisa memuaskan birahinya, saat aku kehabisan obat kuat oplosan.

16 komentar:

lidya mengatakan...

ga ngerti mas , itu apa sih :)

Arif Bayu Saputra mengatakan...

Wah seru ceritanya bang, cuma saya belum paham maksudnya....hehehehe

Anonim mengatakan...

makanya kalau malam, diam dirumah, jangan kelayapan, banyak godaan :D

Deny Gnasher mengatakan...

Hihi agak bingung juga apa maksudnya, tapi sedikit mengerti kok isi ecritanya :D

Mas Goedel emang paling keren bikin tulisan.

ESSIP mengatakan...

hehehe saya kok enggak asing tuh bang Mood dengan logo gambarnya.

tapi ya sudahlah.. abaikan aja Pak jenggot itu

Ninda Rahadi mengatakan...

cerpen cocok buat di koran bang ayo dipanjangkan terus dikirim

Munir ardi mengatakan...

I botol Penambah Stamina
2 botol obat pusing
3 botol obat tidur
4 Botol tiket .....kemana ya langsung ke pekuburan, mudah-mudahan kita dijauhkan dari hal-hal yang haram

Ummi Ubay mengatakan...

bahasa sastranya keren
walaupun chika harus berapa kali bacanya untuk mengerti ^^

Boku no Blog mengatakan...

Menagajak tuk minum nich,.. hehehee

Mas Kholiq mengatakan...

slam kenal mas.....

ichsan mengatakan...

seperti pernah lihat tutp botolnya sewaktu tinggal di medan :D
btw, tulisannya sangat menarik mas tp belum mengajak pembaca utk mudah memahaminya ;)

sheila mengatakan...

hai mood, trims sudah mampir ke blog kami dan ikutan kuis. tgu pengumumannya 10 juni besok ya :)
ah ya, utk tau isi bukunya, boleh klik tiap judul yang ada di baris kanan. selalu ada resensinya kok :)

giewahyudi mengatakan...

belum paham sepenuhnya, Mas..
tapi kayaknya ini postingan khusus dewasa deh

Anonim mengatakan...

kau tidak tergoda oleh Pak Tua berkepala dan berjenggot dan lebih memilih pulang
itu keren :)

chocoVanilla mengatakan...

Waduh, kok medeni to, Bang kisahnya? :( Tapi menolak pak tua itu sangat heba tlho :D

obinhut mengatakan...

Mudah2n fiksi belaka ! Apabila ada kesamaan karakter, latar, itu ketidaksengajaan yang disengaja, ??? Binggung ?