4 Mei 2011

Bayang

Temaram seperti kemarin, senja terlewati
remangnya bisu

Dibisik angin, luruh daun kebumi
temani tanah basah sisa hujan
 takdirnya menemani senja, tapi ia tiada pilu

Namun aku..?
masih saja merona gelisah dipenghujung ini

Kita serupa bayang
tiada penuh, berubah diputaran waktu, namun mengikat diri




Jemu, menimbang masa
tak singgah, senja selalu berubah
tidak kita, tatap ini pilu

Keraguan.. .
serupa angin, tiada bentuk
serupa kabut samar tak terengkuh

Ini masih tentang rasa, ada dalam ketiadaan


As usual, image from google

24 komentar:

niQue mengatakan...

kenapa gelisah?
ada yang sedang dirisaukan?

Mood mengatakan...

Biasa Mbak, lg keruh aj nih keadaan. Mudah mudahan segera membaik.
Doain aj, he he.. .

Damar mengatakan...

Jangan pernah takut terhadap bayang2 kita karena dia terbentuk atas keberadaan kita. Maka apapun
Kegelisahan yg terjadi hanya kita yang mampu menggenggamnya

giewahyudi mengatakan...

Semakin galau karena puisi lugas ini..

Arif Bayu Saputra mengatakan...

puisinya bagus kang.... semoga apa yang sedang digambarkan dalam puisi ini yang abang alami ceat kelar kang.... semangat ........:)

ESSIP mengatakan...

bang Mood kemana aja, kok jarang nongol? apa lagi sibuk bikin puisi sekarang hehehe

lidya mengatakan...

usahlah gelisah

RZ Hakim mengatakan...

Suka sama puisinya, dan sama komentarnya Kang Djangan Pakies

Salam jreng jreng jreng Bang..

zee mengatakan...

Puisinya bagus, saya suka yg bayangan itu..
yeah, bicara rasa memang tak pernah bisa selesai ya. Semoga cepat berlalu keresahan itu.

Gaphe mengatakan...

kayaknya lagi edisi galau nih ceritanya. heheh.. ayok, semangat donk! hapus keraguan, hilangkan kebosanan.. beri nyawa untuk setiap yang baru

Unknown mengatakan...

mantap. walau gak ngerti artinya..

Anonim mengatakan...

rasa akan selalu membayangi hari,
untung senja masih sempat mengingatkan ^^.
sukses ya melewatinya.

isnuansa mengatakan...

Sedaaaap. Siyapa ya yang mau bikinin aku puisi. Punya pacal ga pernah bikin puisi buat aku. :-*

*curcol*

TUKANG CoLoNG mengatakan...

dan kamu sedang gelisah. betulkah?

dmilano mengatakan...

Saleum,
Biasanya saya kalau hati sedang gelisah, saya selalu baca Al-Qur'an, Alhamdulillah, ketenangan hati yang saya dapatkan setelah itu.
salam kenal :)
saleum

Ummi Ubay mengatakan...

om mood
puisinya bagus2
kenapa gx coba dikumpulkan dan diterbitkan^^

Anonim mengatakan...

Seperti biasa, emskipun aku gak ngerti2 banget, aku bisa merasakan keindahannya... :) lama nih aku gak kesini.. hehehehehe

Anonim mengatakan...

Salam persohiblogan
Maaf baru blogging lagi nih daku
Sudahkah memiliki dan membaca novel Sahaja Cinta? (iklah, hehe)

Kau
Kau
Kau
Kaulah penyair muda itu

bundadontworry mengatakan...

kenapa Mood? sedang galau sepertinya
semoga segera baik2 saja ya keadaanmu :)
salam

Anonim mengatakan...

itu pasti rasa nya antara ada dan tiada #eh..

chocoVanilla mengatakan...

Mengapa gelisah, Bang?

Boku no Blog mengatakan...

Wah lagi bimbang nich Kang,..

Pendar Bintang mengatakan...

Rasa apa??are you okay???

He he he he

Damar mengatakan...

mampir lagi Kang, nyambangi sedulur