Berputar surya singgah dikepala
aromanya menyengat
Usik geliat
menghapus jejak malam
Sepertinya adzan subuh masih di telingaku
Usik geliat
menghapus jejak malam
Sepertinya adzan subuh masih di telingaku
Jejak bergegas, menuai hari
menjadikannya siang malam pada bilangan bulan, tahun
sejarah berulang, menerpa wajah wajah lalu
angin membawa semua rasa
angin membawa semua rasa
Apa kabarmu, waktu?
sepertinya, aku masih terbata mengeja jejak
rindu kemarin
Di sini.. .
aku masih mencoba meyakini
bahwa roda nasib memang berputar
Lama ga update.. .
Masih. . Lalui hari hari.. .
Menekuri pelampung, diempang pemancingan
18 komentar:
semoga hari suatu saat akan berpihak pada kita Bang Amin, Rindu tulisan-tulisan indah Blog ini
waktu akan baik2 saja mas, kalau diiringi dgn 5 waktu yg dijalankan,,,:)
bait terakhir kayaknya pernah denger; lagunya Iwan Fals (belum ada judul).
Waktu tetap seperti itu mas, sampai kapanpun, sampai kita berhenti pada titik yang disebut hari akhir, dan segala amal diperhitungkan ....
Yuk marii kita isi waktu dengan hal2 yang positif..
Karena waktu tidak akan pernah kembali..
tetap semangat melewati waktu-waktu. mumpung masih diberi waktu :D
Roda terus berputar, begitu juga dengan jejak kehidupan ini berbutar dengan seiringnya waktu.
Aku merindukan waktu-waktu yang t'lah lalu,
Yang habis dicuri riuh aktifitas.
berkunjung sob..salam blogger
sukses selalu yah..:)
terkadang di atas terkadang dibawah, yasudahlah dinikmati aja.
om Mood apa kabar?.. maaf yah, saya lamanggak mampir di sini.
hehehe
lebih sering aku tak hargai waktu
dan jujur itu kuakui
apa yang kurasa 'dunia' telah melipat waktuku, tak lagi tahu akan makna yang telah dia berikan, padahal dia begitu ihlas temani dan isi hari-hari ku
Salam
wah bait yang terakhir itu kayak lagunya iwan fals..
puisi yang indah, tentang waktu..
btw ditunggu ya follbacknya :)
Apa kabarmu, waktu?
semoga kamu baik2 saja
tidak kurang satu apapun
dan terus berjalan tanpa mundur
berkunjung sob..salam blogger
sukses selalu yah..:)
Waktu hanyalah satu, sedangkan keinginan ada seribu
Begitulah, rindu tak pernah sempat tuntas berobat
sehingga kau berandai-andai meng-kloning diri
dan berharap menemukan mesin waktu.
puisi yang dalam...
Jejak lalu, tapakkan lagi untuk membuat jejak-jejak baru, yang dimasa depan akan menjadi jejak lalu :)
apa kabarnya si waktu esok hari ya?
Posting Komentar