26 Mar 2012

Anggur kolesom itu, kamu.. .

_Dibawah siluet pohon, mobil melaju dan sinar merkuri satu satunya sepanjang kilometer ini

Kau bangkitkan lagi kenangan
pada hangat peluk, kecupan liat dan harum rambut 
yang sesekali singgah diantar semilir angin 


_Dingin mendera, kuangkat lagi gelasku
reguk kesepian, kamu di benakku seperti anggur kolesom

Pada aroma yang sama merindui, candui malam malam ku
kamulah anggur kolesom itu

 
_Malam bergegas, kupandangi di ujung mabukku
sebelum ia menjadi terang 
aku kembali pulang, menutup gordin kamar rapat
sebelum akhirnya tersungkur dalam lelap

Diantara itu. . Jangan menelpon, aku tak tahan mendengar suaramu




5 komentar:

alamendah mengatakan...

Saya sendiri belum pernah merasakan anggur kolesom. Jadinya gak bisa membayangkan betapa mencanduinya Si Dia itu... :D

iwan mengatakan...

baca di part awal menagkap keriduan seseorang yang begitu menggebu, tapi pas part akhir malah merasa suatu kebosan seseorang..jadi, yang mana yang benar, atau kedua2 intrepertasi saya yg salah?

Lidya Fitrian mengatakan...

saya gak tau apa itu mas, yang saya tahu hanya anggur tok

Mood mengatakan...

@ Mas Alam & Mbak Lidya: Ini cuma cerita fiksi yang direkayasa Mas. He he.. .

@ Iwan: Ini cerita, memang tentang kerinduan dan kenangan. Makannya di kalimat terakhir 'aku' ga mau mendengar suaranya, sebab itu bisa membuat kerinduannya makin liar.

Unknown mengatakan...

Semanis dan hangatnya anggur Kang.

Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog