29 Nov 2010

Dalam buai Pangrango

Aku menulis dibatu
sebaris masa yang kukenang
pada guratan waktu
berpena hari goresan hidup

Aku menulis dibatu
tengadahi asa, temani barisan hujan
dibisik angin Pangrango 
dinding gunung pagari sombongku

Dingin mendera, menyambut buaian waktu
patahan hati menuai masanya
menghantar pergi jiwa yang sepi
dibawa temaram penghujung senja Pangrango

Aku menulis dibatu
saat hamparan cemara mengalun doa 
sebentuk asa tumbuh
menjejak makna  selimuti diri

Malam menjelang
aku bersama kabut mencoba hilang dari segala
dari semua tepi kubangun mimpi
menghantar diri diperaduan Pangrango



Dalam buai Pangrango 
bentuklah aku wahai sang perkasa

26 komentar:

Berita 15 mengatakan...

nice ... heningnya dapat dirasakan..

Gak Kuliah Gak Kiamat mengatakan...

Wah ini blog full puisi yah,,, siip sipp

Shudai Ajlani mengatakan...

aku menulis di batu, aku mengukir di kertas :)

windflowers mengatakan...

tak kan pernah berhenti menulis di batu itu..
selama nafas masih digenggam sang badan..
ia kan tetap menulis, hingga Sang Ilahi menjemputnya..
dan...pangrango itu menjadi saksi dari perjalanan ini..

Ceritaeka mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Ceritaeka mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
ais ariani mengatakan...

aku membacanya di batu,
di batu tempat kau tuliskan semua itu,
dan lalu aku membeku...
dingin saja berlalu
:D

TUKANG CoLoNG mengatakan...

bakat bikin prasasti nih bro, :)

Berpikir positif mengatakan...

alangkah indahnya bisa menikmati kebesaran Sang Maha Pencipta melalui alam

Anonim mengatakan...

selamat pagi sobat..salam sahabat..

ReBorn mengatakan...

beneran dapet inspirasi ke pangrango ini? udah lama saya ga kesana. jadi kangen dengan suasana gunung. :)

Anonim mengatakan...

Terbayang indahnya suasana di sana
Sejuknya menjalar jiwa
Ah Pangrango, aku belum pernah menghampirinya

Unknown mengatakan...

suka naik gunung ya?

penghuni60 mengatakan...

keren bgt puisinya..
wah, jago bikin puisi ya sob??

slm knl deh...
:)

Fir'aun NgebLoG mengatakan...

owh... jadi ini yach orangx yg suka coret-coret di batu sembarangan?... pantesan batunya jadi pada kotor :D wkwkwk.... *piss

puisinya mantab sob :japjempol

attayaya mobil keluarga mengatakan...

semoga pangrango adem ayem
dan masih tetap lestari alamnya

bundadontworry mengatakan...

semoga Pangrango gak ikut2an batuk seperti merapi ya Mood.
salam

Shudai Ajlani mengatakan...

posting barunya mana bro

Puisi Pendek mengatakan...

maaf lg buru2 berkunjung dulu ya

Ninda Rahadi mengatakan...

saya aminkan doanya ya mas :)

TUKANG CoLoNG mengatakan...

btw, nulis di batu biar abadi ya, bro?

choirul mengatakan...

wkwkwk.. nulis di batu biar g ilang....

nice poem

inge mengatakan...

kereeeen banget >.<

selalu terpesona dengan setiap diksinya >.<

Husnul Khotimah mengatakan...

Pangrango itu apa ?
:D
aku gak tau :P

alamendah mengatakan...

Sang Perkasa yang membuai penuh kedamaian dan ketenangan

RZ Hakim mengatakan...

Inilah dia Bang Mood dan karyanya yang manis, semanis tampilan blognya, hehehe..