Berdiri, berpegangan pintu besi baja
bagaikan mimpi
Mimpi yang tak bisa diingkari
kayuhi sampan kekhawatiran.. .
Butakan mata
melihat amarah kebaikan.. .
Tulikan telinga
mendengar amarah amarah kebaikan
Puisi titipan kiriman kawan 'dari dalam'
17 komentar:
melihat dan mendengar hal2 yang sebenarnya baik seringkali mata dan telinga kita mendadak buta dan tuli. :(
ada Mata dan Telinga yang tak pernah salah melihat & mendengar. :)
mata untuk melihat, telinga untuk mendengar :) semua juga tau ya hehehe yang komen asal gak ngerti puisi
wah bukan mimpi dipenjara kan?
hahahaa, untuk yang ini dhe nggak ngerti om.. bahasanya berat euy, singkat pula.. :D
kalo buat pejabat beda lagi
buta tuli biar ga kepikiran penderitaan rakyat...
mata dan telinga akan menjadi saksi kunci pda perhitungan akhir setelah ada hari pembalasan... :))
kesadaran sempurna
ga boleh bunuh diri lho hehehehehehhe
puisinya singkat tapi bermakna dalam :)
aku juga follow blognya ya :) terima kasih...
Agak berat buat saya puisi ini, Bang :oops:
ini buah karya si teman kemarin ya bang Mood?
suka setiap kalimatnya :D
terpasung pada angan - angan, bukan semu......namun.....memnag blom ada doku....wkkkk.....(sambungan puisinya)
"gak usah khawatir
bangunkan saja dari mimpi
agar amarah memudar
tersapu sinar mentari pagi"
keren bgt sajaknya
^_^
Thank's atas komentarnya kawan's.
Kawan saya yang 'didalam' senang ketika saya beritahu bahwa puisinya saya posting dan mendapat komentar dari kawan's.
semoga mata dan telinga kita , mampu berbuat sesuai fungsi utamanya ya Mood,
mendengar dan melihat hanya yg baik semata ,aamiin
salam
Posting Komentar