16 Sep 2010

Hasrat ini,


Hasrat saja ada, meletup letup dijiwa
nafsu menggila bakar gelora
menjemput naluri, menjamahi balik, setubuhi rasa
liar buaian mahluk, gelinjang tubuh polos, kulit kemulit liat menggumuli

Selubung topeng cinta menghiasi
dalam buaian, cumbu, birahi

adinda-painting.indonetwork.co.id

Menggaulimu, begitu saja menikmatinya
Hasratku, hasratmu, itu saja kita, tuntaskan rasa
hanya naluri yang bicara

.. ... .... ......... . .. ..


Cintakah Rasa ?

Kemesraan hanya  luapan birahi, lupakan kodrat penciptaan suci
ego meluap
dimana beranak pinak, fitrah dalam ikatan suciNya ?

Kebijakan kita, manusia. Membias pupus seiring desah nafas
keringat berpacu, lepuh sontak

Menimbang hal, lagi.. . Selepas dahaga  terobati, pada jeda
birahi, sontak sirna sudah
begitu saja adanya, akhirnya, biasa.. .
Pergi sesudah hasrat meleleh dalam kubangmu

Bukan hanya sekali tak cukup masa demi masa
bodoh, terbodohi
entah dimana yang terlewati

Cuma hasrat, gelora nafsu menggila
Tuntaskan.. .
Birahi kita lalu lenyap
Semu.. .
Tidak bermakna apa apa
dimana batin batin, masihkah kita manusia ?

ipenk-project.blogspot.com 

Kidung sunyi melagu sedih
dalam tanya, terhembus angin sendiri
 Masih merenungi.. .
Gelap malam, dalam hitam nurani, menimbang masa

  Ragu hati.. .
sepertinya ini tidak biasa, bimbang tentang kita, hal diri, perbuatan
melekat liat ditimbang logika

Masihkah mesti meyakini
 semua ini.. .
dimana berpijak nurani nurani  ?

Dijadikan apa semua rasa, masihkah membentuk sedikit ingat ?
dalam khilaf terbiasa dosa dosa tidak berbicara

... ... .. . .. ... .... .........


Kembali dahaga, salurkan rasa, mendatangimu, mencumbumu
birahi kita, lagi.. .

Kidung sunyi melagu sendu, kenakan topeng topeng hitamnya
entahkan asa, enyahkan masa
berpeluh tubuh tubuh kita luapkan birahi


Dalam kebimbangan, perjalanan ini tiada membentuk kebijakan dan kebajikan.
Manusiakah kita ?



13 komentar:

windflowers mengatakan...

jika bertanya tentang keberadaan nurani...ia selalu ada di setiap roh jiwamu...
tak kan pernah dia pergi...hanya nafsulah yang membuatnya menghilang..tak nampak...

perjalanan hidup...membuat kita belajar dan belajar...tak ada hentinya...

* met sore...:)

bundadontworry mengatakan...

nurani lah yg sering kali tdk kita dengarkan, hanya krn menangnya nafsu di dlm diri kita.
kita memang hrs selalu banyak belajar dan belajar lagi, agar mampu mendengarkan hati nurani sendiri .
salam

ais ariani mengatakan...

kidung sunyi melagu sendu, kenakan topeng - topeng hitamnya
entahkan asa, enyahkan masa

lalu kapan topeng itu terlepas?
akan kah ada waktunya?

ais ariani mengatakan...

kidung sunyi melagu sendu, kenakan topeng - topeng hitamnya
entahkan asa, enyahkan masa

lalu kapan topeng itu terlepas?
akan kah ada waktunya?

wong sikampuh mengatakan...

Puisi nya bagus kawand he...he...

Izel Rismi mengatakan...

Lam knl sobat...Q follow blog ini ya

TUKANG CoLoNG mengatakan...

lagi bingung banget y brader?

Nilla Gustian mengatakan...

Kita masih manusia bahkan dalam kebimbangan yang ada
Dan kita masih punya hati
Untuk menjawab setiap kebimbangan itu
Bagaimanapun adanya
Maka bertemanlah selalu dengan hati itu :)

Unknown mengatakan...

met malam....

mbah jiwo mengatakan...

no comment, puisi yg hangat

Shudai Ajlani mengatakan...

wihiiii gambarnya seram, puisinya asik tenan :D

Berpikir Positif mengatakan...

wah puisinya bikin aku menrenung panjang sobat dimana sembunyi nurani dimana berhenti?

julicavero mengatakan...

wew...puisi yg mantaf sob....